KARYA TULIS ILMIAH KESENIAN TARI BARONG

KARYA TULIS ILMIAH
KESENIAN TARI BARONG
disusun  untuk memenuhi salah satu tugas akhir semester genap  tahun pelajaran 2011/2012



oleh:
nama:Mamlu’atul Hikmah
no     :15
kelas:XI-IPA2

SMA NEGERI 1 BATANGAN
TAHUN 2012

i
HALAMAN PENGESAHAN
     Karya telah  ilmiah ini telah disetujui oleh pembimbing dan disahkan oleh Kepala SMA Negeri  1 Batangan pada:
hari        :
tanggal  :
tempat  :

Pembimbing  I,                                                            Pembimbing II,

Putri Arum Wijayanti,S.Pd                                         Indirawati Pawekas,S.Sn
NIP 198704122011012013                                        NIP

Mengetahui ,
Kepaala SMA Negeri 1 Batangan,

Drs.Mochamad Yahmin,M.Pd.
NIP 195806061991121002
ii

PRAKATA
     Puji syukur penulis ucapakan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena limpahan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis ilmiah dengan judul Kesenian Tari Barong tanpa halangan apapun.Selama proses penyusunan karya tulis ilmiah ini,penulis banyak memperoleh dukungan  dari berbagai pihak.Oleh  karena itu,penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penyelesaian karya tulis ilmiah,antara lain:
1.Drs.Mochamad Yahmin,M.Pd.,selaku  Kepala SMA Negeri 1 Batangan.
2.Putri Arum Wijayanti,S.Pd.selaku wali kelas sekaligus pembimbing I yang telah berkenen meluangkan waktu untuk memberikan arahan dalam penyusunan karya tulis ilmiah.
3.Indirawati Pawekas,S.Sn.,selaku pembimbing II yang bersedia membantu proses penyusunan karya tulis ilmiah.
4.Bapak ibu guru SMA Negeri 1 Batangan yang  telah memberikan berbagai ilmu dan keterampillan kepada penulis sebagai bekal masa depan.
5.Teman-teman SMA Negeri 1 Batangan yang selalu mendukung dalam penyusunan karya tulis ilmiah.
     Karya tulis ilmiah ini merupakan peemenuhan salah satu tugas akhir semester genap kelas XI SMA Negeri 1 Batangan tahun pelajaran2011/2012.
iii
Karya tulis ilmiah disusun untuk meningkatkan kreatifitas dan keterampilan siswa,terutama dalam bidang kebahasaan,sehingga diharapkan mampu memberikan motivasi  bagi siswa  dalam pembelajaran  Bahasa Indonesia.Penulis menyadari bahwa tiada hal yang sempurna di dunina ini,Maka penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna memperbaiki karya tulis ilmiah ini.

                                                                                                                                     Batangan,04,Juni,2012

Penulis.







iv

DAFTAR ISI                                            

HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................ii
PRAKATA............................................................................................................iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................v
BAB I      PENDAHULUAN.......................................................................1
1.1               Latar Belakang.................................................................................1

1.2               Rumusan Masalah.............................................................................2

1.3               Tujuan Penelitian ...............................................................................2

1.4               Manfaat Penelitian .............................................................................3

BAB II                LANDASAN TEORETIS..................................................4

2.1       Ikhwal Seni Tari......................................................................4

2.2       Ikhwal Tari Barong..................................................................7
v
BAB III     METODE PENELITIAN..............................................................8

3.1       Tempat dan Waktu Penelit........................................................8

3.2       Subjek Penelitan.......................................................................8

3.3       Instrumen Penelitian...................................................................8

3.4       Prodesur Penelitian....................................................................9

BAB IV     HASIL PENELITIAN...................................................................10

4.1       Sejarah Tari..............................................................................10

4.2       Alur Cerita Tari Barong............................................................15

BAB V      PENUTUP....................................................................................19
5.1       Simpulan.................................................................................19
5.2       Saran......................................................................................20

vi


DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................21
LAMPIRAN..................................................................................................22














vii

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1              LATAR BELAKANG

     Tari meupakan ungkapan manusia yang dinyatakan dengan gerakan-gerakan tubuh manusia.Hakikatnya bahwa tari merupakan gerak.Dalam Kamus umum Bahasa Indonesia dinyatakan bahwa : ”Tariadalah gerakan badan(tangan dan sebagainya)yang berirama dan biasanya diiringi dengan  bunyi-bunyian (seperti musik atau gamelan)”.Poerwadarminta,(1976 :1020).Gerak-gerak dari bagian tubuh manusia yang disususn secara indah dab diselaraskan  denganmusik yang mempunyaimaksut dan tujuan tertentu disebut dengan seni tari.Selanjutnya dalam buku penddiikan seni tari disebutkan bahwa “seni tari adalah ungkapan nilai-nilai keindahan dan keluhuran lewat sikap dan gerak.Contoh seni tari salah satunya adalah tari Barongdan Keris.Tarian Barong dan Keris adalah suatu tarian yang menggambarkan pertarungan antara kebaikan melawan kejahatan.”BARONG” adalah makhlukmiyhologi yang mewakili kebaikan dan makhluk yang menggambarkan kejahatan adalah “RANGDA”.Dalam tari Barong sangat

2
identik dengan cerita-cerita kehidupan atau sejarah zaman dahulu.Di latar belakangi hal tersebut penulis tertarik untuk mengkaji permasalahan ini.


1.2              RUMUSAN MASALAH

1.2.1        Bagaimanakah sejarah tari Barong?
1.2.2        Bagaimanakah alur cerita tari Barong?

1.3              TUJUAN PENELITIAN

Sesuai dengan permasalahan diatas tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah:

1.3.1                  Menjelaskan sejarah tari Barong.
1.3.2         Mendeskripsikan alur cerita tari Barong.





3
1.4              MANFAAT PENELITIAN

1.4.1             Bagi peneliti,penelitian ini dapat dijadikan kajian awal untuk melakukan penelitian lanjutan.
1.4.2             Bagi  pengembangan teknologi pariwisata dapat dijadikan dasar        untuk menganalisis seni budaya di pulau dewata Bali khususnya seni tari.
1.4.3             Bagi wisatawan dapat lebih menarik mianat perhatian untuk mengunjungi atau berkunjung ke Bali.
    


4
BAB II
LANDASAN TEORITIS

2.1     Ikhwal Seni Tari      
     Seni tariadalah ungkapan nilai-nilai keindahan dan keluhuran lewatgerak dan sikap (Wardhana,1990:8),dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa yang dimaksut dengan seni tari dalam karya tulis ini adalah ekspresi jiwa manusia yang diwujudkan melalui gerak keseluruhan tubuh yang indah.Gerak ini ditatadengan irama lagu pengiring sesuai dengan lambang watak dan tema tari.
     Seni tari, adalah sebuah kesenian yang awal mulanya berasal, dari, dan hanya untuk kalangan keraton. Adalah sebuah larangan besar, jika seseorang dari luar istana mempelajari seni tari. Dikenalnya seni tari dalam masyarakat, tidak dapat dilepaskan dari keberadan perkumpulan ‘Kridha Beksa Wirama’.
Kridha Beksa Wirama, sebuah perkumpulan yang berdiri pada 17 Agustus 1918. Gagasan mendirikan perkumpulan ‘Kridha Beksa Wirama’, didasari atas desakan para pemuda yang tergabung dalam Jong Java. Mereka menginginkan diberi pelajaran tari dan gamelan. Karena sebelumnya, sejak berakhirnya Perang Dunia I, tahun 1918, tidak ada seorangpun dari kalangan istana yang berniat mengajarkan seni tari beksa.
Keinginan para pemuda yang tergabung dalam Jong Java, kemudian

5
ditindaklanjuti, dikirimlah R. Wiwoho dan R.M. Notosutarso sebagai perwakilan mereka untuk menghadap dan memperoleh restu Sultan. Restupun diperoleh, tidak perlu waktu lama, sebuah perkumpulan seni taripun didirikan, dengan nama ‘Kridha Beksa Wirama’ atau KBW.
Keberadaan perkumpulan Kridha Beksa Wirama pun semakin mantab, yaitu dengan dibentuk sebuah susunan pengurus. Adapun susunan pengurus KBW tersebut antara lain:Suryodiningrat sebagai Ketua,Tedjokusumo sebagai Pemimpin Pelajaran Tari,Wiroguno sebagai Pemimpin Pelajaran gamelan
Jayadipura sebagai Pemimpin Kapujanggan,Suryomurcita (K.R.T. Wiranegara) sebagai Sekretaris,Puspodiningrat,sebagai Bendahara Atmawijaya, Puspadirdja, Sastrasuprapta, Jayapragola, dan Atmawijaya sebagai Komisaris-komisaris.
Bekerjasama dengan Jong Java, KBW berusaha menyebarluaskan pendidikan seni tari bagi masyarakat umum. Kedua organisasi tersebut saling berbagi tugas, KBW menyediakan guru-guru tari, sedangkan Jong Java menyiapkan murid-murid yang bersal dari sekolah lanjutan. Pelajaran tari wayang orang, tari Bedaya-Serimpi, dan wayang orang yang telah digubah (menjadi wayang orang topeng), adalah kurikulum yang diajarkan.
Sejak tahun 1922, Kridha Beksa Wirama mulai membuka kesempatan bagi para penggemar seni tari, yang berminat memperdalam kemampuan tarinya. Di tahun yang sama, beberapa putra dan putri Paku Alam VII pun menjadi siswa KBW, seperti Suryosularso (kelak Paku Alam VIII), Suryosutikno, Sulastri, Kussaban, dan Kuspinah.Pada tahun-tahun berikutnya, keberadaan Kridha Beksa Wirama
6
semakin dikenal masyarakat luas, baik itu orang-orang pribumi maupun mancanegara. Banyak pihak yang berminat untuk sekadar belajar ataupun menekuni seni tari.Tahun 1925, perkumpulan KBW menerima dua murid wanita, Zella Thomas dan Veramirowa, masing-masing berkebangsaan Amerika dan Rusia. Seperti sekolah-sekolah pada umumnya, KBW juga mengadakan ujian akhir, untuk mengukur seberapa kemampuan siswa dalam belajar tari. Dalam ujian ini, dua siswa asing tersebut mendapat nilai empat.
Tahun 1926 (a), Sri Mangkunegoro VII mengirim putri-putrinya, diantaranya R.A. Siti Nurul dan R.A. Partinah. Mereka diberikan pelajaran tari Sari Tunggal, Serimpi Merak Kesimpir, Serimpi Pande Lori, Serimpi Putri Cina, dan Bedaya Sinom. R.A. Partinah memperoleh nilai tujuh, dalam ujian akhir.

Tahun 1926 (b), KBW menerima murid asing seorang wanita Rusia lagi, Helen Litman. Wanita tersebut mempelajari tari Sari Tunggal. Ketika masa studinya telah berakhir, dia diberi kesempatan menunjukkan kemampuan menari dalam sebuah perjamuan, yaitu di pendapa Taman Siswa dan Tejokusuman.
Diposkan oleh Indonesia Djaja.


7
2.2       Ikhwal Tari Barong
   Tari Barong adalah tari khas Bali yang berasal dari khasanah kebudayaan Pra-Hindu.Tari ini menggambarkan pertarungan antara kebijakan (dharma) dan kebatilan (adharma).wujud kebijakan dilakukan oleh Barong yaitu penari dengan kostum binatang berkaki empat,sementara wujud kebatilan dimainkan oleh Randa,yaitu sosok yang menyeramkan dengn dua taring runcing di mulutnya,
Ada beberapa jenis tari barong yang bisa ditampilkan di Pulau Bali,di antaranya Barong Ket,Barong Bangkal(babi),Barong Gajah,Banrong Asu(anjing),Barong  Brutuk,serta Barong-barongan.Namun,di antara jenis – jenis Barong tersebut yang palingn sering menjadi suguhan wisata adalah Barong Ket atau Barong Keket yang memiliki kostum dan tarian cukup lengkap.
Kostum Barong Ket umumnya menggambarkan perpaduan antara singa,harimau,dan lembu.Di badannya dihiasi dngan ornamen dari kulit,potongan-potongan kaca cermin dan juga dilengkapi bulu-bulu dari serat daun pandan.Barong ini dimainkan oleh dua penari(juru suluk/juru bapang)satu penari mengambil posisi di depan memainkan kaki belakang dan ekor Barong.
Secara sekilas,Barong Ket tidak jauh berbeda dengan Barongsai yang bisa dipertunjukkan oleh masyarakat Cina.Hanya saja,cerita yang di mainkan dalam pertunjukan ini berbeda ,yaitu cerita pertarungan antara Barongdan Rangda yang dilengkapi dengan  tokoh-tokoh lainya,seperti Kera(sahabat Barong),Dewi Kunti,Sadewa(anak Dewi Kunti),serta para pengikut Rangda.


8
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1.      Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Pulau Dewata Bali pada tanggal 18-22 Mei 2012.
3.2       Subjek Penelitian
            Subjek  penelitian adalah Seni Tari Barong dan Keris.
3.3       Instrumen Penelitian
            3.3.1    Observasi
Observasi dilakukan  di Pulau Dewata Bali, tepatnya di Celuk-Sukowati-Gianyar.
3.3.2    Dokumentasi
 Dokumentasi dilakukan dengan Hp.



9
3.4       Prosedure Penelitian
3.4.1    Menyiapkan  instrumen penilitian
3.4.2    Menentukan tempat dan waktu penelitian
3.4.3    Membuat data untuk dokumentasi

           


10
BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1       SEJARAH TARI BARONG
     Tari Barong adalah pertunjukan seni paling populer dan diminati oleh wisatawan di Bali seperti Tari Kecak Uluwatu. Belum lengkaplah liburan ke Bali, sebelum menonton pertunjukan seni berkualitas ini.Tari barong adalah salah satu dari tari Bali yang merupakan peningalan kebudayaan pra Hindu selain tari Sangyang adalah tari Barong. Kata barong berasal dari kata bahruang yang berarti binatang beruang, merupakan seekor binatang mythology yang mempunyai kekuatan gaib, dianggap sebagai binatang pelindung. Tarian ini menggambarkan pertarungan antara kebajikan (dharma) dan kebatilan (adharma). Wujud kebajikan dilakonkan oleh Barong, yaitu penari dengan kostum binatang berkaki empat, sementara wujud kebatilan dimainkan oleh Rangda, yaitu sosok yang menyeramkan dengan dua taring runcing di mulutnya.
     Didalam perkembangannya, kemudian barong di Bali tidak hanya diwujudkan dalam binatang berkaki empat akan tetapi ada pula yang berkaki dua, adapun jenis-jenis barong yang ada di Bali yaitu :

11
a. Barong ket ( ketet ) barong ini adalah yang paling banyak didapatkan di bali dan yang paling sering dipentaskan serta memiliki jenis perbendaharaan gerak tari yang lengkap.
     Barong ketet merupakan perpaduan antara singa, macan, sapi atau bona.
Badan barong ini dihiasi dengan ukir ukiran dibuat dari kulit, ditempeli kaca dan bulunya dibuat dari braksok, ijuk atau pula dari bulu burung gagak.
Didalam menarikannya barong ini diusung oleh 2 ( dua ) orang penari yang dinamakan juru saluk ataupun juru bapang. Lakon ini pada umumnya menggambarkan pertarungan antara kebajikan dan keburukan, dimana thema ini hampir selalu menjadi dasar dalam lakon lakon seni pertunjukan Bali.Gambelan untuk mengiringi tari barong ini adalah gambelan bebarongan yang berlaras pelog. Di beberapa tempat ada juga yang diiringi dengan gambelan semar pegulingan.
b. Barong Bangkal berarti babi besar yang berumur tua, barong ini menyerupai seekor bangkal biasa disebut barong celeng atau barong bangkung. Gambelan untuk mengiringinya adalah gamelan batel, dalam pementasannya sangat jarang disertai dengan suatu lakon dan pementasan barong bangkal ini biasanya dengan


12
cara ngelawang (pementasan) dari satu tempat ketempat lain ) dan ada juga sekedar mafajar atau diusung kesekeliling.
c. Barong Asu barong ini menyerupai anjing terutama topengnya, sangat dikeramatkan dan terdapat di pura puncak dawa Baturiti Tabanan.
d. Barong Gajah ini barong yang menyerupai gajah, sangat dikeramatkan dan salah satu diantaranya terdapat di Desa Singapadu.
e. Barong Macan barong ini menyerupai seekor macan, dalam pementasannya ditarikan oleh dua orang penari dan ada juga yang dilengkapi dengan suatu dramatari semacam Arja, gambelan yang dipai mengiringinya adalah gambelan batel.
f. Barong Landung, barong ini berbeda dengan barong barong yang telah disebutkan diaatas. Barong landung wujudnya bukan binatang melainkan manusia purba yang kaki dua. Pada umumnya barong landung ini dibuat berpasangan, terdiri dari ratu Lanang (Barong landung laki) dan Ratu Luh ( Barong Landung perempuan ). Barong ini disebut sedemikian karena bentuknya besar dan tinggi (seperti ondel-ondel Jakarta). Ratu Lanang wajahnya sangat menakutkan, hitam mukanya dengan giginya mencolot keluar sedangkan Ratu Luh berupa perempuan tua seperti perempuan cina. Dibeberapa tempat di Bali ada juga Barong Landung yang dilengkapi dengan jenis barong Landung lainnya seperti Mantri, Baluh, limbur dan lain-lainnya. Didalam pementasannya barong landung ini mengambil
13
 lakon seperti lakon Arja ( terutama di Daerah Badung ) dan diiringi dengan gambelan batel.
g. Barong Blasblasan, barong ini juga disebut barong kedingkling, barong blasblasan adalah suatu bentuk pementasan yang dilakukan secara ngelawang, penarinya hanya mengenakan topeng topeng wayang wong dengan lakon cuplikan cuplikan dari ceritra Ramayana yang pada umumnya merupakan adegan peperangan. Barong ini banyak di pentaskan pada hari hari Raya Galungan maupun Kuningan dan biasanya penarinya adalah anak anak.Gambelan pengiringnya ada yang berupa batel dan ada pula yang semacam bebarongan (Gambelan batel yang dilengkapi dengan reyong).
     Disamping jenis-jenis barong tersebut diatas, masih ada juga jenis-jenis barong yang lain yaitu barong brutuk yang terdapat di desa Trunyan ( sebuah Desa kecil dipinggir sebelah timur dari Danau Batur ). Barong ini memakai bulu-bulu daun pisang yang sudah kering ( kraras ) dan sangat dikeramatkan oleh masyarakat Trunyan. Barong ( sejenis barong landung yang banyak terdapat di daerah Tabanan yang biasanya dipertunjukkan pada upacara ngaben.



14
Kostum Barong Ket umumnya menggambarkan perpaduan antara singa, harimau, dan lembu. Di badannya dihiasi dengan ornamen dari kulit, potongan-potongan kaca cermin, dan juga dilengkapi bulu-bulu dari serat daun pandan. Barong ini dimainkan oleh dua penari (juru saluk/juru bapang): satu penari mengambil posisi di depan memainkan gerak kepala dan kaki depan Barong, sementara penari kedua berada di belakang memainkan kaki belakang dan ekor Barong. Secara sekilas, Barong Ket tidak jauh berbeda dengan Barongsai yang biasa dipertunjukkan oleh masyarakat Cina. Hanya saja, cerita yang dimainkan dalam pertunjukan ini berbeda, yaitu cerita pertarungan antara Barong dan Rangda yang dilengkapi dengan tokoh-tokoh lainnya, seperti Kera (sahabat Barong), Dewi Kunti, Sadewa (anak Dewi Kunti), serta para pengikut Rangda.


15
4.2       ALUR CERITA TARI BARONG

1.GENDING PEMBUKAAN
    Barong ditemani seekor kera sedang berada di dalam hutan yang lebat.Kemudian datanglah tiga orang bertopeng yang membuat keributan dan merusak ketenangan hutan.Si Kera pun tidak senang dengan kehadiran mereka dan akhirnya berkelahi  dengan mereka dan berhasil memotong hidung salah satu dari mereka.
2.BABAK PERTAMA
     Munculah dua orang penari.Mereka ini adalah pengikut setia dari Rangda yang sedang mencari para penngikut Dewi Kunti dimana mereka sedang dalam perjalanan untuk menemui sang Patih.
3.BABAK KEDUA
     Begitu pengikut  Dewi Kunti ini tiba di tujuan mereka.salah satu dari pengikut Rangda berubah wujud menyerupai bentuk Rangda memasukkan roh jahat kepada para pengikut Dewi Kunti mnyebabkan mereka menjadi kerasukan dan lupa ingatan sebelum meraka berhasil bertemu Sang Patih.Tidak sadar akan perubahan yang dialami oleh para pengikut Dewi Kunti.Sang patih bersama - sama dengan mereka menghadap Dewi Kunti.
16
4.BABAK KETIGA
     Munculah Dewi Kunti dan anaknya Sahadewa. Dewi Kunti telah berjanji kepada Rangga untuk menyerahkan Sahadewa sebagai korban. Sebenarnya Dewi Kunti tidak rela mengorbankan anaknya Sahadewa kepada Rangda. Tetapi dengan ilmu  sakti yang di miliki Rangda dengan bujukan para pengikut Dewi Kunti yang sudah kerangsukan oleh roh jahat . Rangda bisa mempengruhipikiran dan akal sehat Dewi Kunti sehingga Dewi Kunti tiba-tiba marah dan menjadi sangat benci kepada anaknya Sahadewa. Dewi Kunti memberikan perintah kepada Sang Patih untk membuang Sahadewa kedalam hutan. Sang Patih tidak membantah karena dirinyapun sudah di pengaruhi oleh ilmu jahat Rangda.
4.BABAK KEEMPAT
     Sahadewa diikat di bawah pohon besar di dalam hutan dan ditinggal sendirian.Tiba-tiba turunlah Batara Siwa dari khayangan.Mearasa ibaakan kondisi Sahadewa.Batara Siwa pun menganugrahkan ilmu kesaktian dan kekebalan pada diri Sahadewa.Rangda yang kemudian datang untuk mencabut nyawa Sahadewa tidak sadar akan anugerah yang telah diberikan Batara  Siwa berusaha untuk mengyak-ngoyak.Mencabik dan membunuh Sahadewa tetapi tidak berhasil.Putus asa karena tidak berhasil membunuh Sahadewa.Rangda pun menyerah dan


17
memohon ampun kepada Sahadewa dengan demikian Rangda bisa menebus dosa-dosanya.Permintaan ini dipenuhi Sahadewa dan Sang Rangda pun mendapat pengampunan.
5.BABAKKELIMA
     Kalika adalah murid Rangda yang paling sakti ilmunya.Ketika bermaksut menghadap Sahadewa untuk memohon pengampunan sebagaimana R angda dulu memohon maaf kepada Sahadewa.Tetapi Sahadewa menolak permintaan ini sehingga murkalah Kalika dan mengajak Sahadewa untuk berduel.Dalam pertempuran ini Kalika beberapa kali mengubah wujud dirinya,pertama menjadi babi hutan tetapi berhasil dikalahkan oleh Sahadewa.Kalika berubah lagi menjadi Burung Gagak yang besar tetapi dapat pula dikalahka oleh Sahadewa.Terakhir Kalika berubah mengambil perwujudan Rangda.Karena saktinya Rangda ini Sahadewa menjadi kuwalahan melawannya.Berusaha untuk memenangi pertempuran.Sahadewa berubah wujud menjadi Barong.Merka terus bertempur sampai ada yang kalah,tetapi sama saktinya tidak ada yang menang ataupun kalah sehingga pertarungan inipun menjadi abadi dan dimana kejahatan disitu pila ada kebaikan yang akan terus bertempur melawan kejahatan.
6.PENUTUP
     Munculah para pengikut Barong dengan membawa keris bermaksut untuk menolong Barong tetapi dengan ilmusaktinyaKalika yang berwujud Rangda berhasil membuat roh jahat  mengusai pengikut Barong sehingga mereka berbalik
18
berusaha menikamdiri mereka sendiri dengan keris.Barong dengan ilmu kebaikannya menolong mereka dari kerasukan roh jahat dan berhasil mengusir roh jahat dari tubuh mereka.


19
BAB V
PENUTUP

5.1       SIMPULAN
Berdasarkan permasalahan dan hasil penelitian di atas,dapat disimpulkan sebagai berikut:

5.1.1.   Tari merupakan perasaan mnusia yang dinyatakan melalui gerak tubuh yang indah.Tari juga tempat dimana para koreo mengungkapkan ekspresi jiwa dan mendiskripsikan nilai-nilai kehidupan dan keluhuran lewat ferak dan sikap.Seni tari juga di perindah dengan irama lagu peniring sesuai dengan lambang watak dan tema.
5.1.2`               Tari Barong merupakan seni tari yang terdapat di Pulau Bali.Tari Barong  menceritakan suatu kehidupan masyarakat,yaitu kehidupan yang menggambarkan pertarungan antara kebaikan dan kejahatan.



20
5.2     SARAN
Setelah pembuatan karya tulis yang berjudul “Kesenian Tari Barong” maka penulis akan memberikan saran sebagai berikut:

5.2.1    Sebagai generasi muda marilah kita ikut melestarikan tari-tari yang ada di Nusantara.
5.2.2    Pemerintah bisa ikut serta mendukung acara-acara yang diselenggarakan di daerah yang menampilkan kesenian tradisional.
5.2.3    Di sekolah – sekolah sebaiknya diajarka tari-tari daerah,supaya kita semua bisa tau keberagaman  kesenian tari di Indonesia.


Demikian kesimpulan dan saran-saran yang dapat disampaikan penulis  sebagai penutup karya tulis ini.Semoga bermanfaat bagi para pembacanya.


21
DAFTAR PSTAKA

http://www.raribarong.com/cerita-tari-barong.htm
http:/tarian-bali.com



22
LAMPIRAN
                                                                                                                   

23


 

3 komentar:

Unknown mengatakan...

Izin kopas buat tugas smk ya Mbk

Unknown mengatakan...

Izin Copy :) Untuk Tugas SBK .... THANKS .... BLOG NYA BERMANFAAT (y)

Jannahnr mengatakan...

Terima kasih sudah memberikan cuplikannya

Posting Komentar